Di tempat anda, mungkin banyak orang yang bisa meng- install program. Namun saya yakin sangat sedikit sekali yang mengerti dan mau memahami seni dari proses install tersebut sehingga menghasilkan PC yang optimal.
Sering kita jumpai, komputer sekelas Pentium IV masih dikatakan lambat.
Padahal sudah dilakukan berbagai upaya untuk menambah memori dan meningkatkan prosesor. Namun tetap saja, masih ada beberapa proses yang dianggap lambat.
Dengan settingan berikut, anda bisa menyulap Pentium III secepat Pentium IV.
Ruang-ruang yang akan kita sentuh adalah sebagai berikut :
1. System Properties
2. System Configuration
3. Registry
1. System Properties
Adalah ruang berisi informasi tentang nama dan organisasi pemilik. Anda bisa membukanya dengan klik kanan pada icon MyKomputer dan pilih Properties . Atau bisa juga dengan menekan tombol Start + Pause Break .
Ada beberapa rahasia yang akan kita obrak-abrik pada system properties ini, sehingga menghasilkan installasi yang optimal. Ikuti langkah berikut :
1. Klik kanan pada icon MyComputer dan pilih Properties . Atau bisa juga dengan menekan tombol Start + Pause Break .
2. Klik menu System Restore , pastikan anda mengklik Turn Off System Restore On All Drives .
Ini akan sangat berguna untuk menghalau salah satu cara perkembangbiakan virus.
3. Kemudian klik Advanced .
Terdapat 3 menu setting di bawahnya.
* Klik Setting pertama dan pastikan anda memilih Adjust For Best Performance . Lanjutkan dengan mengklik Apply . Tunggu beberapa saat, dan tampilan windows akan berubah menjadi klasik. Tampilan tersebut dapat kita rubah sesuai keinginan kita nanti.
* Selanjutnya klik Advanced , dan klik Change untuk merubah Virtual Memory.
(Virtual memory adalah Space yang dijadikan memory bayangan untuk membantu kinerja memory asli yang biasa kita sebut RAM . Virtual memory ini akan meminta ruangan dari harddisk.
* Pada sub menu Custome Size , terdapat kolom Initial Size . Isikan kolom dengan angka minimal 2 kali jumlah RAM yang anda pasang.
Misalnya anda memasang RAM 128 MB, maka isi kolom tersebut dengan jumlah minimal 256. Dan pada kolom berikutnya isi dengan 2 x kolom pertama. Jangan lupa klik Set . Klik OK dan OK lagi sehingga kembali ke System Properties awal.
* Sekarang, klik menu Setting yang ketiga, anda akan melihat dua kolom yang berisi angka 30. Rubah angka tersebut menjadi 3 . Kemudian buang tanda Ceklis (v) pada Automatically Restart .
* Klik OK setelah selesai.
* Tutup System Properties dengan mengklik OK
Dari hasil otak-atik tadi, tampilan windows terasa amat membosankan. Semuanya serba Classic, seolah-olah bukan Windows XP.
Jangan khawatir, itu hanya sekedar tampilan yang bisa kita rubah setiap saat. Caranya :
1. Klik kanan di ruang kosong pada area Desktop dan pilih Properties sehingga muncul kotak dialog Display Properties
2. Klik menu Themes , kemudian pada kolom Themes dibawahnya, klik tanda panah ( Pop up ) dan pilih Windows XP .
Jika sebelumnya sudah terpilih Windows XP , maka pilih dulu Themes lain, kemudian klik panah lagi dan pilih Windows XP . Ini dilakukan untuk memancing tampilan Windows XP yang sesungguhnya.
3. Klik Apply dan lihat hasilnya.
4. Selanjutnya klik menu Desktop , perhatikan di bagian bawah. Disana terdapat sub menu Customize Desktop , klik menu tersebut.
5. Pada tampilan kotak dialog berikutnya, pastikan anda membuang tanda Ceklis (v) pada Run Desktop Cleanup Every 60 Days.
Ini dilakukan untuk menghindari penghapusan otomatis Windows terhadap icon-icon yang sudah dianggap tidak penting, padahal menurut kita masih sangat penting.
6. Klik OK dan OK lagi untuk menutup Display Properties
2. System Configuration
Please, jangan pusing dulu …
Ruang berikutnya yang akan kita bedah adalah System Configuration . Perhatikan langkah berikut :
1. Klik Start pilih Run dan ketik msconfig kemudian Ok atau langsung tekan Enter
2. Dideretan menu bagian atas, di ujung kanan terdapat menu Startup . Klik menu tersebut.
3. Lihat ke bagian bawah, terdapat sederetan nama dengan masing-masing mempunyai tanda ceklis (v).
Nama-nama tersebut adalah indikasi program yang akan selalu berjalan ketika Windows baru pertama kali tampil. Dan jika kita membiarkan tanda ceklisnya, maka Windows akan sedikit lambat ketika pertama kali proses Loading .
1. buang tanda ceklis pada nama program yang dianggap tidak perlu untuk ditampilkan pada waktu START UP. Kemudian klik Apply
2. Klik OK untuk menutup System Configuration dan klik Restart .
3. Minum kopi, makan cemilan, atau pesen nasi goreng untuk menunggu komputer anda yang Restart.
Setelah komputer Restart dan kembali ke ruangan Desktop , anda dikagetkan dengan munculnya kotak dialog yang tentu saja berbahasa inggris. J
Langsung saja klik kotak kecil untuk memberi ceklis pada Don't Show This Massage ….., (dst) kemudian klik OK . Maka kotak tadi tidak akan muncul lagi ketika Windows baru Restart .
3. Registry
Registry adalah ruang Administrator Windows. Keluar masuknya program yang terinstall akan selalu melapor terlebih dahulu ke Registry .
Berikut ini adalah directory yang terdapat di Registry yang akan kita obrak-abrik J :
1. HKEY_CLASSES_ROOT
2. HKEY_CURRENT_USER
3. HKEY_LOCAL_MACHINE
4. HKEY_USERS
5. HKEY_CURRENT_CONFIG
Wah, istilah-istilah apaan tuch ?.....
Yang akan kita sentuh adalah bagian a dan b . Ikuti langkah berikut :
1. Klik Start pilih Run dan ketik regedit , klik OK atau langsung tekan Enter
2. Klik tanda plus (+) pada HKEY_CURRENT_USER
3. Klik tanda plus (+) pada Control Panel
4. Klik tanda plus (+) pada Desktop
( Perhatikan jendela sebelah kanan pada posisi Desktop. Terdapat sederetan String yang cukup memusingkan dan tentu saja berbahasa Inggris. J . Cari dan temukan MenuShowDelay . Jika sudah ketemu, klik dua kali dan rubah nilainya dari 400 menjadi 0, kemudian klik OK )
5. Sekarang kembali ke jendela sebelah kiri
6. Dibawah directory Desktop terdapat sub directory WindowsMetrics . Klik sub directory tersebut dan perhatikan jendela sebelah kanan.
7. Cari dan temukan MinAnimate , klik dua kali pada value tersebut dan rubah nilainya menjadi 1 , klik OK .
Sekarang tutup Registry dengan tombol Alt + F4 atau dengan mengklik tanda silang ( X) dibagian atas kanan jendela.
Restart Komputer anda dan lihat apa yang terjadi
mudah2an aja berhasil berhasil =D>
Kamis, Juni 25, 2009
Buat Windows XP Lari Kencang,
Minggu, Juni 21, 2009
Tips dan Trik Windows XP
2. Anda dapat menghapus sebuah file secara langsung tanpa harus menyimpan terlebih dahulu di [Recycle Bin]. Klik [Start], lalu klik [Run...], kemudian ketiklah 'gpedit.msc'. Selanjutnya pilihlah [User Configuration]-->[Administrative Templates]-->[Windows Components]-->[Windows Explorer], lalu pilih 'Do not move deleted files to the Recycle Bin'. Selain fungsi ini, anda bisa mengutak atik banyak fungsi di gpedit, cuma hati hati, bila salah melangkah bisa bisa komputer anda tidak bisa hidup lagi dengan normal. (WindowsXP Professional).
3. Anda dapat mengunci WindowsXP hanya dengan dua klik mouse. Tidak percaya? Coba buat shortcut baru di desktop dengan menggunakan klik kanan dari mouse. Isikan perintah 'rundll32.exe user32.dll,LockWorkStation' pada kolom lokasi. Beri nama shortcut itu terserah anda. Setelah shortcut itu menampakan diri di desktop, klik 2 kali, nah komputer anda akan terkunci. Cara lain adalah dengan menekan tombol Windows dan L pada keyboard secara bersamaan.
4. Entah apa maksudnya, WindowsXP dengan sengaja dan tanpa merasa berdosa menyembunyikan beberapa program sistem yang sebagian mungkin tidak kita butuhkan. Salah satu program yang sempat saya bahas disini adalah Windows Messenger. Untuk memunculkan kembali program tersembunyi itu, coba gunakan Notepad untuk menyunting file sysoc.inf yang ada di direktori /windows/inf/. Kemudian carilah kata 'hide' pada setiap baris program, lalu hapus dengan mantap. Setelah menyimpan kembali file tersebut, pergilah ke [Add or Remove Programs] pada [Control Panel], pilih [Add/Remove Windows Components]. Disana akan tampak semua program yang sebelumnya tersembunyi. Selanjutnya terserah anda, mana yang mau dihapus dan mana yang dibiarkan saja.
5. Bagi mereka yang suka main main dengan file Batch via DOS, WindowsXP mempunyai banyak perintah yang menarik. Perintah ini termasuk 'eventcreate' dan 'eventtriggers' untuk mengamati system events. 'typeperf' untuk memonitor performa dari sistem, 'schtasks' untuk menangangi sekejul. Seperti biasa, akhirilah setiap perintah dengan /? untuk mendapatkan opsi tambahan.
6. WindowsXP sudah mendukung IP versi 6 atau IPv6 (generasi selanjutnya dari IP). Sayangnya IPv6 ini lebih banyak diimplementasikan pada ISP, sehingga untuk sekedar bisa mencobanya kita membutuhkan sebuah komputer yang tersambung ke dalam suatu LAN. Ketik 'ipv6 install' pada [Run...] (Santai saja, proses ini tidak akan mengacaukan sistem LAN anda). Selanjutnya, ketiklah 'ipv6 /?' pada baris command untuk mendapatkan opsi tambahan. Jika anda tidak ngerti tentang ini, tidak apa apa, saya juga nggak begitu mengerti.
7. Anda bisa menghentikan beberapa task yang sedang aktif pada sistem dengan perintah di command prompt (Saya tahu, biasanya anda menggunakan task manager, khan?). Ketiklah 'taskkill /pid' lalu nomor task, atau 'tskill' diikuti nomor/nama process. Untuk mengetahui nomor task atau nama process, ketiklah 'tasklist', perintah ini juga memberikan informasi tentang kondisi sistem anda saat itu.
8. Windows XP akan menampilkan file Zip seperti layaknya sebuah folder. Hal ini tentu akan lebih nyaman dipakai bila spesifikasi komputer anda bagus. Namun bila komputer anda termasuk golongan 'jadul' alias kuno bin lambat, anda bisa mematikan fungsi ini dengan mengetik 'regsvr32 /u zipfldr.dll' pada command prompt. Jika anda ingin mengembalikan ke fungsi semula ketiklah 'regsvr32 zipfldr.dll'.
9. XP memiliki apa yang dinamakan ClearType (Sebuah teknologi anti-aliasing font baru dari Microsoft). Sayangnya fungsi ini tidak aktif secara default. Untuk mengaktifkan fungsi ClearType, klik kanan pada desktop, pilih [Properties]-->[Appearance]-->[Effects], lalu pilih ClearType pada menu drop down kedua, selanjutnya klik OK. Hasil yang signifikan dari fitur ini terutama tampak pada layar laptop. Jika anda menginginkan ClearType juga muncul pada saat layar login, coba lakukan perubahan pada registry berikut [HKEY_USERS/.DEFAULT/Control Panel/Desktop/FontSmoothingType to 2].
10. Anda dapat menggunakan [Remote Assistance] untuk membantu teman yang menggunakan NAT (Network Address Translation) pada sebuah jaringan rumah, tetapi hal ini tidak aktif secara otomatis. Suruh bila perlu paksa teman anda untuk mengirimkan sebuah imel undangan Remote Assistance, dan sunting file tersebut. Di bawah attribute RCTICKET adalah alamat IP-nya NAT, seperti misalnya 192.168.1.10. Gantilah IP tersebut dengan IP yang saat ini anda gunakan. Untuk membantu menentukan IP, anda bisa berkunjung kesini. Pastikan juga teman anda untuk membuka port 3389. Selanjutnya silakan saling tolong menolong.
11. Anda dapat menjalankan suatu program dengan pengguna atau user yang berbeda tanpa harus melakukan seremonial logging out dan logging in. Klik kanan ikon dari program tersebut, lalu pilih [Run As...]. Masukan user name dan password yang ingin anda korbankan eh gunakan. Trik ini akan sangat berguna saat anda berada di akun limited namun anda ingin mempunyai wewenang sebagai administrator untuk menginstall suatu program. Catatan : Anda akan mendapatkan kesenangan yang lebih saat menjalankan banyak program dengan akun yang berbeda beda pada satu sistem, tetapi jangan lupa, tindakan ini juga bisa menimbulkan sesuatu yang tak terduga. Ingin tahu? Coba aja.
12. Windows XP mempunyai kebiasaan buruk atau boleh dikatakan cerewet dalam hal memaksa kita untuk melakukan auto updates, registrasi Passport, menggunakan Windows Messenger dan lain lain. Paksaan ini muncul berupa baloon tips di pojok kanan bawah. Untuk mengenyahkannya dari muka Windows, coba jalankan [Regedit], lalu masuk ke HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/Current Version/Explorer/Advanced, buatlah DWORD value dengan nama EnableBalloonTips dan beri nilai 0.
13. Anda dapat menjalankan Windows tanpa harus mengisi user name atau password terlebih dahulu. Klik [Run...], ketik 'control userpasswords2', yang akan membuka aplikasi akun user. Pada tab [Users], hilangkan centang pada Users Must Enter A User Name And Password To Use This Computer, lalu klik OK. Selanjutnya akan muncul jendela log on, masukan user name dan password dari akun yang akan anda gunakan.
14. Internet Explorer 6 akan menghapus temporary files hanya bila anda menyuruhnya. Jalankan browser Internet Explorer, pilih [Tools]-->[Internet Options...]-->[Advanced], alihkan pandangan ke bawah pada [Security area], lalu isikan centang pada Empty Temporary Internet Files folder when browser is closed.
15. WindowsXP memiliki kemampuan untuk memunculkan animasi/ikon yang memperlihatkan aktifitas dari jaringan. Hal ini berguna saat anda tidak melihat ada lampu yang berkedip kedip di kartu jaringan yang anda pakai. Klik kanan [My Network Places] pada desktop, lalu pilih [Properties]. Klik kanan pada deskripsi dari LAN anda, pilih [Properties], selanjutnya isikan centang pada Show icon in notification area when connected. Sekarang anda akan melihat ikon jaringan mungil di pojok kanan desktop saat jaringan sedang aktif melakukan transfer data.
16. Start Menu akan sangat menjengkelkan bila lambat dalam memunculkan daftar program. Untuk mempercepatnya, anda bisa mengubah registry [HKEY_CURRENT_USER/Control Panel/Desktop/MenuShowDelay] dari 400 ke jumlah yang lebih kecil seperti 0.
17. Anda dapat melakukan perubahan nama (rename) banyak file dalam satu folder hanya dengan beberapa langkah mudah. Sorot atau blok sejumlah file yang akan diubah namanya, lalu klik kanan satu diantaranya, selanjutnya ubah nama file tersebut sesuai dengan keinginan anda, tekan [Enter]. Semua file yang dipilih tadi akan berubah namanya sesuai dengan nama pilihan anda, dan dibelakangnya terdapat nomor khusus untuk membedakannya.
18. Windows Media Player akan memunculkan cover dari album yang sedang dimainkannya, apabila gambar cover tersebut ditemukan di internet. Jika tidak ditemukan, anda bisa menggunakan gambar rancangan anda sendiri untuk dimunculkan. Cukup memberikan nama folder.jpg pada gambar tersebut dan menaruhnya satu folder dengan track lagu yang dimainkan maka Windows Media Player akan memunculkan gambar tersebut.
19. Tombol [Windows] + [Break] akan memunculkan [System Properties], tombol [Windows] + [D] akan memunculkan desktop, tombol [Windows] + [Tab] untuk berpindah pindah program aktif ada taskbar.
Senin, Juni 08, 2009
Buka CMD yang di blok
Pernah Anda main di warnet atau di tempat lain trus CMD (command Prompt) di blok oleh admin? Berikut ini ada cara untuk membuka CMD yang di blok,yaitu:
cara pertama :
1. Buka Microsoft Word
2. Ketik:file:///c:/windows/system32/cmd.exe
3. Tekan space/enter, akan terbentuk sebuah link (berwarna biru)
4.Tekan ctrl sambil mengklik link tersebut maka CMD pun bisa terbuka.
cara kedua :
Buat batch file pada notepad yang isinya:
@echo off
command
@echo on
Save dengan ekstensi bat (*.bat) dengan nama filenya terserah Anda, kemudian setelah tersave Anda bisa mengeksekusi file tersebut maka CMD pun bisa terbuka.
Good Luck.
Sabtu, Juni 06, 2009
TROUBLESHOOTING KOMPUTER
Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat ini, kita ambil salah satu contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga pernah mengalami masalah dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya ketidaksesuaian dari komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya berkaitan dengan Software (perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware (perangkat keras) atau Brainware (si pemakai komputer).
Pengertian Troubleshooting Komputer
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.
Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
§ Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
§ Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
§ dsb.
2. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
§ Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
§ Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
§ dsb.
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :
Komponen Pendeteksian Masalah
1. Power Supply Analisa Pengukuran
2. Motherboard
3. Speaker
4. RAM Analisa Suara
5. VGA Card + Monitor
6. Keyboard Analisa Tampilan
7. Card I/O
8. Disk Drive
9. Disket
Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
§ Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
§ Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
§ Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
§ Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
§ Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
§ Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
§ Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
§ Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.
Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; )
Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut. Semoga pembahasan sederhana tentang troubleshooting ini dapat bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih.
Troubleshooting Motherboard
Kalau prosesor dianggap sebagai “otak” komputer, maka motherboard boleh dianggap merupakan “jantung” kehidupan di PC. Sebagai komponen yang menyandang “beban berat” kerusakan sedikit saja bisa membikin PC tersengal-sengal.
Pada komputer generasi awal, komponen seperti prosesor dan Ram langsung dilekatkan pada motherboard tanpa bisa diganti-ganti atau ditambah lagi. Model semcam ini dinamakan backplane. Desain baru yang bersifat modular memungkinkan penggantian beberapa komponen yang melekat pada motherboard secara mudah, sekaligus memberikan keleluasaan tersedianya peluang-peluang peningkatan teknologi PC itu sendiri.
Namun, kemudahan senantiasa mengandeng resiko. Begitu pula dengan motherboard. Sejak motherboard dijadikan “sasaran tembak” utama untuk menghasilkan PC yang optimal, kita dihadapkan pada keruwetan-keruwetan yang semakin besar. Mari tunjuk beberapa contoh. Peningkatan kebutuhan prosesor yang bertenaga membuat desain motherboard harus mengikuti tuntutan perkembangan prosesor. Kebutuhan akan transfer data yang lebih cepat membutuhkan desain motherboard terus berubah. Perkembangan-perkembangn terbaru seperti teknologi Fire Ware, USB 2.0, RAID System, Smart Card, Secure Digital, wireless, semuanya berkumpul pada lahan yang sama : motherboard.
Meski untuk saat ini belum semua teknologi tersebut populer, namun untuk memberi daya tarik suatu produk motherboard para produsen pun tak kurang akal. Mereka beramai-ramai menyediakan ruang upgrade itu, tanpa harus menyertakannya ketika ia diproduksi secara massal, untuk tetap membuatnya tetap ekonomis.
Beragamnya tipe chipset pada motherboard yang menjadi tolak ukur dukungan teknis juga kian membuat para pengguna dipusingkan untuk memilih mana yang terbaik. Belum lagi selesai dengan masalah yang satu ini, kita juga dihadapkan dengan berbagai kekhawatiran, bagaimana mengatasi persoalan bilaman terjadi motherboard sebagai jantung PC, masalah sedikit saja bisa membuat PC termehek-mehek.
Justru dengan banyaknya pilihan tersebut, kunci pertama supaya kita tetap tidak tersesat delam belantara adalah memahami seni arsitektur mother board, dan membekali diri dengan kemampuan praktis yang mumpuni. Berikut ini langkah-langkahnya.
Repair or Replace
Keputusan untuk mereparasi sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan yang terjadi pada sebuah motherboard. Sementara, langkah penggantian sangat tergantung oleh tingkat daya dukung teknologi motherboard ataupun kemampuan ekonomi Anda dalam membelanjakan barang-barang komputer. Masalahnya adalah bagaimana seandainya motherboard itu masih terhitung baru, sementara kita tidak mampu mendeteksi kerusakan atau menentukan jalan keluarnya ? ikuti dulu langkah kedua sebelum memutuskan untuk membeli yang baru.
Back to Basics !
· Periksa semua konektor. Tentu saja, langkah ini diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada satu konektor pun yang terlepas atau tidak tertancap dengan benar.
· Periksa semua komponen yang melekat. Ini penting untuk memdeteksi, apakah pemasangan prosesor, RAM, VGA Card sudah benar atau belum. Juga untuk memastikan bahwa secara fisik IC-IC di dalam motherboard tidak mengalami kerusakan atau terlepas.
· Periksa sumber listrik yang masuk melalui power suplay. Untuk memastikannya, periksa dulu suplai listrik dari jala listrik, lalu periksalah output listrik pada kabel-kabel power suplay dengan menggunakan multimeter. Pastikan bahwa output tiap kabel sudah sesuai dengan yang direkomendasikan pada buku manual.
· Periksa, adakah barang-barang asing yang menggangu jalur motherboard. Kabel, sekrup, kotoran, juga debu bisa mempengaruhi nafas kehidupan motherboard. Gangguan semacam ini, selain membuat lalu lintas data terganggu, bila posisinya strategis bisa menimbulkan hubungan pendek alias konslet.
· Periksa jumper-jumper, DIP switch, atau pin-pin pengatur setiap fitur dengan teliti dan benar. Pastikan bahwa Anda mengacu pada buku manual jangan menggunakan ilmu hafalan. Setting yang salah bisa membuat motherboard Anda tak mau hidup.
· Periksa bagian-bagian motherboard yang melekat pada casing. Hubungan pendek akibat penguncian tanpa isolator antara casing, sekrup pengunci dengan motherboard akan membuat listrik terhenti setiap kali tombol power ditekan.
Sistem PC tidak menyala ketika kartu grafis onboard diganti dengan VGA Card
Masalah semacam ini sering terjadi ketika pengguna hendak melakukan upgrade kartu grafis pada motherboard yang memiliki VGA add on yang terpasang. Namum, pada sebagian motherboard, Anda harus melakukan pergantian setting secara manual. Sebenarnya ini tidak akan terjadi kalau Anda tahu tips dan triknya. Biasanya masalah akan terjadi ketika kartu grafis add on ditancapkan dan Anda melakukan booting untuk pertama kalinya. Sistem kemudian tidak menyala sama sekali. Bahkan tidak mengeluarkan bunyi beep sama sekali.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menggunakan kembali VGA onboard Anda. Ketika Sudah masuk sistem Windows, lakukan uninstall driver VGA onboard yang Anda pakai. Setelah itu, lakukan restart kembali sistem Anda untuk kemudian masuk pada menu BIOS. Pada menu ini, Anda harus mematikan atau mend-disable fitur VGA onboard. Setelah mematikan fungsi ini keluarlah dari BIOS dan matikan sistem.
Langkah selanjutnya adalah pasang kartu grafis add on Anda pada slot AGP atau slot PCI sesuai dengan tipe kartu grafis yang hendak Anda pakai. Setelah tertancap dengan benar pada slot yang sesuai, nyalakan kembali sistem Anda. Sistem akan kembali menyala dengan kartu grafis add on sebagai kartu grafis utama. Jangan lupa untuk menginstall driver terbaru yang sesuai dengan kartu grafis tersebut.
Sistem tidak bekerja ketika prosesor diganti
Kejadian ini amat sering terjadi ketika Anda hendak melakukan upgrade atau downgrade dengan menggunakan prosesor yang memiliki front side bus yang berbeda. Misalnya ketika Pentium Anda ber-FSB 533 MHz Anda ganti dengan yang ber-FSB 400 MHz, sementara BIOS Anda masih men-setting sistem bekerja pada FSB 533 MHZ.
Agar sistem mau bekerja kembali, ada dua cara yang bisa ditempuh. Cara pertama adalah masuk ke sistem BIOS dan menganti FSB yang dipakai dari 133 MHZ manjadi 100 MHz. Ini dengan catatan kalau sistem motherboard dan prosesor Anda masih bisa mentolerir penggunaan FSB yang jauh lebih tinggi dibanding yang dipakai.
Cara lain adalah melakukan clear CMOS. Apabila langkah ini sudah dilakukan. Masuklah ke menu BIOS Anda dan pastikan FSB yang dipakai sudah sesuai dengan FSB yang bekerja pada prosesor Anda. Langkah ini dijamin manjur untuk mengatasi masalah yang semacam ini.
Sistem tidak bekerja ketika modul memori DDR diganti
Ada beberapa kemungkinan maslah yang mungkin jadi penyebab mangapa masalah semacam ini terjadi. Pertama adalah kompatibilitas motherboard yang dipakai terhadap memori baru yang dipasang. Penyebabnya ada dua, yaitu masalah chip memori yang digunakan atau maslah tipe memori yang dipakai. Beberapa motherboard mensyaratkan secar tegas jenis chip yangh dipakai. Apabila tidak sesuai, motherboard tidak akan mendeteksi adanya memori yang berakibat pada tidak bekerjanya sistem. Sementara beberapa motherboard juga tidak mau dipsangi memori tipe single side atau double side. Sekali lagi ini masalah kompatibilitas motherboard terhadap memori yang dipasang. Apabila masalahnya adalah chip memori, update BIOS terkadang bisa jadi salah satu pemecahan jitu.
Kemungkinan kedua adalah tipe memori yang dipasang memiliki CAS latency yang lebih rendah ketimbang CAS latency memori sebelumnya, sementara pada BIOS latency masih di-setting pada CAS-2. cara satu-satunya adalah dengan melakukan reset atau clear BIOS. Setelah itu masuklah pada menu BIOS yang mengatur latency yang bekerja pada memori dan ubah sesuai dengan kemampuan memorinya. Yang paling aman adalah dengan mengubah latency yang bekerja pada CL-2,5.
Sistem tidak bekerja meski semua power sudah terpasang
Bisa jadi masalah ini muncul lantaran beberapa penyebab. Pertama periksa apakah ada aliran listrik yang masuk pada motherboard. Ini penting untuk memastikan adakah aliran listrik yang mengalir pada motherboard. Pada sebagian besar motherboard, indikasi adanya arus listrik yang mengalir ini ditandai dengan lampu LED yang menyala. Kalau lampu ini tidak menyala, bisa dipastikan tidak ada arus listrik yang mengalir.
Kedua, kemungkinan power suplay yang tidak terlalu bagus alias tidak memiliki tenaga yang sesuai. Cara satu-satunya adalah menganti power suplay yang Anda punya dengan yang lebih bagus.
Penyebab ketiga yang mungkin adalah tidak terpasangnya kartu grafis dengan benar. Ini memang biasa terjadi kalau Anda sembrono memasang kartu grafis add on. Untuk mengatasinya, Anda bisa memperbaiki posisi pemasangan. Usahakan agar posisinya tegak lurus terhadap motherboard.
Penyebab keempat yang sering tidak terbayang adalah rusaknya tombol power atau koneksinya yang menghubungkan front panel dengan tombol power pada casing depan. Ini menyebabkan Anda tidak dapat menyalakan sistem meski semua terpasang dengan benar.
Sistem tiba-tiba hang ketika di overclock
Ada beberapa penyebab untuk masalah ini. Penyebab pertama ada pada beberapa komponen yang membutuhkan frekuensi kerja yang lebih tinggi. Ini misalnya terjadi untuk AGP ataupun PCI yang terpasang. Untuk melakukan ini, Anda bisa masuk ke BIOS dan menaikkan frekuensi kerjanya. Ini pun dengan catatan apabila motherboard yang Anda pakai memang mendukung.
Penyebab kedua adalah kurangnya tegangan yang dipakai. Untuk itu, Anda juga bisa masuk ke menu BIOS dan melakukan penaikan tegangan, baik pada prosesor atau memori. Tapi cara ini riskan kaerena sangat tergantung pada kemampuan dan daya tahan motherboard, prosesor, memori, ataupun kartu grafis yang dipasang. Ini kareena kenaikan tegangan akan mempengaruhi kerja dari beberapa periferal yang terpasang.
Sistem tidak bekerja karena hardisk tidak terdeteksi
Masalah ini sering sekali muncul pada beberapa motherboard. Kesalahan sendiri terjadi bukan pada motherboard-nya, tetapi pada kabel data yang Anda gunakan. Kesalah ini biasanya muncul karena Anda menggunakan port secondary dan bukan port primary meskipun Anda tidak menggunakannya buat CD-ROM atau drive lain. Pada beberapa sistem, motherboard tidak akan mendeteksi lantaran penggunaan kabel data semacam ini. Solusi yang bisa dilakukan adalah menggunakan port utama pada kabel IDE untuk hardisk sementar secondary untuk CD-ROM drive atau yang lain.
Sistem tidak bekerja ketika kabel fan CPU tidak dipasang
Ini biasa terjadi pada beberapa motherboard yang memiliki tingkat keamanan yang cukup bak. Pada mother board yang demikian, sistem tidak akan mau bekerja kalau kabel fan tidak terpasang pada pin yang sesuai yaitu pun CPU fan. Ini dimaksudkan untuk menjamin agar fan bekerja untuk melindungi prosesor dari panas berlebihan. Nah, kalau Anda tidak memasang kabel fan pada pin power fan, atau bahkan tidak memasang pada salah satu pin, otomatis sistem tidak akan bekerja. Langkah satu-satunya yang diambil adalah memasang kabel fan CPU pada pin yang sesuai.
Ketika booting sistem nyatakan disk fail
Masalah ini muncul kalau Anda tidak memiliki floppy drive sementara pada BIOS fitur ini masih difungsikan. Cara satu-satunya adalah masuk ke menu BIOS dan matikan fitur yang satu ini.
Sistem tidak bekerja ketiga primary graphic adapter diganti
Ini biasa terjadi pada motherboard yang memiliki fitur VGA onboard. Ketika akan diganti dengan kartu grafis add on, baik yang berebasis PCI ataupun AGP. Ketika setting yang dipasang tidak sesuai dengan kondisi nyata, sistem tidak akan mampu melakukan booting. Satu-satunya langkah yang bisa diambil adalah dengan melakukan clear CMOS atau bahkan mencabut baterai CMOS kalau jumper untuk melakukan clear CMOS tidak ada. Ini untuk memaksa motherboard kembali pada posisi default. Setelah booting dapat dilakukan, masuk pada menu BIOS dan ubah setting primary graphic adapter sesuai dengan jenis kartu grafis yang dipasang. Apabila Anda memasang kartu grafis berbasis AGP, setting fitur ini pada AGP add on.
BIOS yang terkunci Password
Password BIOS biasanya digunakan user untuk melindungi setting BIOS pada komputer. Dan bila Anda ingin mereset password pada BIOS tidak terlalu susah untuk mengkoneksikan bateray CMOS nya, dengan sedikit trik pada Dos, Anda bisa mereset BIOS tersebut.
Pertama keluarlah dari Windows atau me-reboot komputer, jalankan komputer pada MS-DOS mode, gunakan pilihan “ Command prompt only”
Pada C:\> prompt, ketik :
DEBUG
Tekan enter. Anda akan melihat tanda ( - ) pada DEBUG prompt, kemudia ketik: o 70 2e
Pada DEBUG prompt akan ditampilkan seperti –o 70 2e. Tekan enter, ketik :
o 71 ff
Tekan enter, terakhir ketik :
Q
Tekan enter, makan Anda akan keluar dari DEBUG prompt dan kembali pada C:\> prompt
Sekarang reboot PC Anda, tekan tombol del, dan password untuk memasuki Setup BIOS pun sudah lenyap.
Read More..//
Kamis, Juni 04, 2009
23 Cara Mempercepat Running Windows XP
|
Bagi user awam, biasanya untuk membantu meningkatkan performa OS Windows, defrag adalah cara utama.
Namun ternyata, ada bbrp jalan lain yang dapat membantu Anda meningkatkan performa Windows lebih baik lagi.
Berikut ini terdapat tips2 yang diambil dari artikel pakar luar negeri:
1. Untuk menurunkan waktu booting dan meningkatkan performa, tidak usah menggunakan software defrag pihak ketiga, gunakan saja perangkat Defragmenter yang buatan (built-in) Windows, tidak akan jauh beda. Dan juga, sebaiknya menggunakan Harddisk dengan tipe Ultra-133 atau Serial ATA (SATA) dengan buffer 8-MB.
2. Jika RAM PC kurang dari 512 MB, maka sebaiknya ditambah kapasitas memorinya. Hal ini relatif tidak mahal dan akan membantu meningkatkan performa sistem Anda secara dramatis.
3. Pastikan file system yang digunakan Windows XP adalah NTFS. Cara memeriksanya:
a. Buka Windows Explorer (My Computer)
b. Klik kanan pada drive C:
c. Klik Properties.
Kalau ternyata file system Anda menggunakan FAT32, maka untuk mengubahnya adalah dengan cara sebagai berikut:
- Backup data-data penting dulu ya.
- Klik Start > Run > ketik CMD
- Setelah muncul jendela Command Prompt, ketik:
Code:
CONVERT C: /FS:NTFS
Catatan: Komputer jangan disela ketika melakukan konversi ini, dan juga dalam keadaan bebas dari virus. File system yang digunakan oleh drive bootable (biasanya C:) bisa FAT32 atau NTFS. Saya sangat merekomendasikan untuk menggunakan NTFS demi keamanan superior, ketahanan dan efisiensi ruang yang lebih besar.
4. Non aktifkan File Indexing. Layanan File Indexing mengekstraksi informasi dari dokumen-dokumen dan file-file lainnya yang ada pada harddisk dan membuat sebuah "searchable keyword index" (index keyword pencarian). Bisa dibayangkan proses ini sangat memberatkan sistem.
Cara kerjanya sbb:
Seorang user mencari kata, frase, atau properti sebuah dokumen, dari dokumen-dokumen yang jumlahnya ratusan atau ribuan dan ia tidak tahu nama dari dokumen yang dicari. Windows XP dengan fungsi built-in search masih bisa melakukan berbagai macam jenis pencarian tanpa melibatkan Indexing Service. Tapi agak lebih lama. Sistem Operasi harus membuka tiap file ketika diminta tolong mencari apa yang user inginkan.
Kebanyakan orang tidak membutuhkan fitur pencarian ini. Yang biasanya membutuhkan adalah lingkungan perusahaan yang besar dimana ribuan dokumen diletakkan pada paling tidak satu server. Akan tetapi jika hanya semacam system builder, yang kebanyakan kliennya adalah bisnis kecil dan menengah, dan jika para klien tidak membutuhkan fitur tersebut, saya rekomendasikan supaya mendisfungsikannnya (disable) layanan tersebut.
Caranya Mendisfungsikannya:
a. Buka Windows Explorer (My Computer)
b. Klik kanan pada drive C:
c. Pilih Properties
d. Hilangkan tanda centang (checklist) "Allow Indexing Service to index this disk for fast file searching."
e. Klik tombol Apply, muncul: apply changes to "C: subfolders and files"
f. Klik tombol OK.
Jika ada pesan peringatan atau error muncul (seperti "Access is denied"), klik tombol Ignore All.
5. Update driver VGA dan chipset motherboard, termasuk update BIOS dan konfigurasinya. Carilah info-info tentang konfigurasi BIOS secara tepat di internet.
6. Kosongkan folder Prefetch windows setiap 3 bulan atau lebih.
Windows XP merekam sebagian dari data atau aplikasi yang sering digunakan agar membuat proses load kelihatan lebih cepat ketika dipanggil oleh user. Hal ini bagus, tetapi untuk waktu yang lama, folder prefetch bisa jadi kelebihan muatan referensi file dan aplikasi yang tidak lagi digunakan. Jika hal itu terjadi, Windows XP akan membuang-buang waktu dan memperlambat performa sistem, ketika melakukan load aplikasi atau file. Tidak ada yang penting dalam folder tersebut, dan seluruh isinya aman untuk dihapus.
Folder tersebut terletak di: C:\WINDOWS\Prefetch\
7. Sekali sebulan jalankan disk cleanup.
Caranya:
a. Buka Windows Explorer (My Computer)
b. Klik kanan pada drive C:
c. Pilih Properties
d. Klik tombol Disk Cleanup dan delete semua file temporer.
8. Pada Device Manager, klik ganda pada IDE ATA/ATAPI Controllers device, dan pastikan DMA di-enable (diaktifkan) untuk tiap drive yang terhubung ke Primary Controller dan atau Secondary controller.
Lakukan hal ini dengan cara:
a. Klik ganda pada Primary IDE Channel. kemudian klik tab Advance Settings.
b. Pastikan Transfer Mode -nya diset pada "DMA if Available" untuk kedua Device 0 dan Device 1.
c. Lakukan hal serupa pada Secondary IDE Channel.
9. Upgrade Pengkabelan.
Untuk peningkatan teknologi harddisk, dibutuhkan pengakabelan yang akan mendorong performa lebih baik.
Pastikan untuk menggunakan kabel 80-wire Ultra-133 untuk semua device IDE dan gunakan konektor yang cocok dengan socket Master/Slave/Motherboard.
Kalo Device-nya cuma satu, harus dihubungkan pada konektor yang paling ujung dari kabel pita (kabel data), jangan pada konektor yang di tengah kabel pita, jika tidak, maka akan terjadi masalah sinyal. Pada harddisk ultra DMA, masalah sinyal ini bisa mencegah harddisk memaksimalkan potensinya.
10. Buang semua spyware dari komputer.
Gunakan program gratisan seperti AdAware buatan Lavasoft atau SpyBot Search & Destroy. Setelah program ini terinstal, pastikan untuk melakukan cek update dan mendownloadnya jika ada, sebelum melakukan pencarian spyware di komputer.
Apapun program yang ditemukan bisa dihapus secara aman. Semua program gratisan yang meminta spyware untuk dijalankan tidak akan berfungsi lagi. Jika program-program gratisan itu masih dibutuhkan tinggal instal lagi saja.
11. Buang semua program atau item yang tidak perlu dari rutin (routin) Windows Startup dengan menggunakan utilitas MSCONFIG.
Caranya:
a. Klik Start > Run > ketik MSCONFIG > klik OK
b. Klik tab StartUp ?> kemudian hilangkan checklist (tanda centang) dari program yang tidak diinginkan.
Tidak paham dengan item-item tersebut? Kunjungi WinTasks Process Library. Situs itu memuat proses sistem, aplikasi yang diketahui dan juga tentang referensi spyware dan penjelsannya. Atau bisa diidentifikasi nama item-item tersebut secara langsung dengan menggunakan google.
12. Buang semua program yang tidak digunakan dari Add/Remove Programs di Control Panel.
13. Matikan beberapa atau semua animasi yang tidak dibutuhkan dan nonaktifkan (disable) active desktop.
Pada kenyataannya, untuk optimasi performa, matikan semua animasi. Windows Xp menawarkan banyak setting-setting yang berbeda pada bagian ini.
Caranya:
a. Klik System Icon di Control Panel
b. Klik tab Advance
c. Klik tombol Settings pada kotak Performance.
d. Hilangkan checklist (tanda centang) opsi apa saja yang tidak ingin dijalankan.
Atau bisa langsung klik pada Radio Button: Adjust for best performance.
14. Kalo bisa mengedit Registry Windows XP, lakukan untuk meningkatkan performa XP.
Bisa menggunakan software tweak atau manual mengedit registry. Di internet sudah banyak tersebar.
15. Kunjungi situs update Microsoft Windows secara rutin dan download semua update yang berlabel Critical.
Download juga Optional update yang dibutuhkan. (ingat, kalau software OS windows XP -nya bajakan, jangan coba-coba untuk mengupdate, bisa dikasih "stempel" tanda bajakan sama Microsoft yang justru akan memperlambat sistem ketika booting dan running).
16. Update anti virus dalam sepekan sekali atau bahkan harian. Pastikan hanya satu software yang terinstal. Menggabungkan lebih dari satu antivirus hanya akan mengundang penyakit bagi performa dan kahandalan komputer.
17. Pastikan font yang terinstal kurang dari 500 jenis saja pada komputer. Makin banyak font, makin lambatlah sistem. Walaupun windows XP lebih efisien dalam menangani font dari pada versi sebelumnya, tapi kelebihan font akan berdampak pada melemahnya sistem.
18. Jangan partisi harddisk. (Opsional saja)
NTFS File System Windows XP berjalan lebih efisien pada satu partisi yang besar. Data tidak lebih aman pada partisi terpisah, dan format ulang tidak dibutuhkan untuk instal ulang Sistem Operasi (OS). Satu partisi ini berfungsi agar tidak ada pembatasan oleh partisi akan tetapi akan dibatasi oleh ukuran kapasitas harddisk itu sendiri. Sehingga tidak perlu melakukan resize partisi yang meghabiskan waktu dan resiko kehilangan data.
19. Lakukan pengecekan terhadap sistem RAM untuk memastikan beroperasi dengan baik.
Saya merekomendasikan untuk menggunakan program gratisan MemTest86.
Setelah didownload, bisa membuat bootable CD atau disket (sesuai pilihan) yang akan melakukan 10 macam tes pada memory PC secara otomatis setelah malakukan boot dengan CD atau disket yang dibuat. Biarkan semua tes berjalan sampai paling tidak melewati 3 tes selesai dari 10 tes. Jika program mendapati error, matikan dan cabut listrik komputer, cabut RAM memory, ganti dengan yang lain dan lakukan tes lagi. Ingat, memory yang rusak tidak bisa diperbaiki, dan hanya bisa diganti.
20. Jika terdapat CD atau DVD recorder / writer, carilah update firmware dari pabriknya. Pada beberapa kasus, upgrade terbukti bisa mempercepat recorder tersebut dan biasanya gratis.
21. Non aktifkan (disable) service (layanan) yang tidak penting.
Windows XP memasang banyak service yang tidak dibutuhkan. Untuk menentukan service apa saja yang tidak dibutuhkan, buka situs Black Viper untuk konfigurasi Windows XP.
22. Jika tampilan tunggal Windows Explorer mengalami masalah ketika menampilkan file dan menghambat sistem operasi, lakukan langkah berikut:
a. Buka My Computer
b. Klik Tools
c. Klik Folder Options?
d. Klik tab View
e. Geser / gulung ke bawah menuju "Launch folder windows in a separate process", aktifkan opsi ini. Setelah komputer di-restart, opsi ini akan berjalan.
23. Setidaknya sekali setahun, buka casing komputer dan bersihkan semua debu dan "puing-puingnya". Sementara itu cek juga kipasnya, apakah putarannya masih proporsional.
---------------------------------------------
OK, That's all.
Kalau ada tambahan ada perubahan, ntar akan di-update lagi.
Read More..//
Rabu, Juni 03, 2009
Antisipasi virus komputer tanpa antivirus
Dewasa ini pemakaian komputer senantiasa terancam oleh kemungkinan terinfeksi oleh virus komputer, jika anda bertanya bagaimana supaya komputer saya aman dari kemungkinan infeksi virus komputer, tentu saja berbagai saran dapat diberikan seperti :
- Menginstalasi program antivirus yang terbaik.
- Senantiasa melakukan update antivirus anda.
- Menginstalasi service pack yang terbaru.
- Senantiasa melakukan patch terhadap sistem operasi anda dengan patch terbaru
- Tidak menjalankan program-program executable yang tidak jelas sumbernya.
- Tidak membuka email yang tidak relevan (baik dari subject maupun isinya) ataupun sumbernya yang tidak kita kenal.
- Tidak mengunjungi situs-situs yang tidak relevan (situs dewasa, crack, hacking)
- Melakukan sharing read only folder anda.
- Menghindari pemakaian flashdisk/floppy
- Tidak login dengan account Administrator
Ya, memang langkah tersebut dapat menghindari kemungkinan infeksi sistem anda oleh virus komputer, tetapi apakah langkah tersebut diatas dapat anda ikuti 100% ? Mungkin saja bisa, tetapi berapa besar kenyamanan pemakaian sistem yang harus anda korbankan, padahal salah satu alasan anda menggunakan sistem operasi Windows adalah karena user friendly.
Berikut ini adalah pengalaman saya yang ingin dishare dengan anda
Pada umumnya virus/worms/trojan adalah program executable PE, sehingga salah satu pendekatan yang mungkin dilakukan adalah tidak sembarang menjalankan program PE yang tidak diketahui sumbernya. Tetapi beberapa virus/spyware/trojan komputer dirancang untuk secara otomatis dijalankan begitu media yang sudah terinfeksi (situs/email/disket/flasdisk) dibuka, misalnya memanfaatkan kelemahan sistem operasi.
Program-program jahat dewasa ini telah dilengkapi dengan berbagai teknik sosial engineering maupun trik-trik jahat yang dapat saja memperdaya anda, misalnya program virus yang meniru icon Folder, MS Word, Excel, ACDSee ataupun meniru nama-nama file dokumen, serta double extension seperti Surat.doc.exe, sehingga jika kita tidak berhati-hati akan melakukan klik terhadap program executable virus yang dianggap sebagai folder atau dokumen kita.
Sebagaimana kita ketahui, pada sistem operasi Windows, program executable umumnya tersimpan pada folder C:\Windows ataupun C:\WinNT, dan C:\Program files, dan segala executable diluar dari tiga folder tersebut adalah hal yang khusus, misalnya attachment pada email yang kita terima, file executable pada flashdisk maupun floppy disk yang menyamar dengan icon folder maupun dokumen.
Membatasi file executable
Kunci menghindari diri dari infeksi virus/worms komputer adalah tidak memberikan kesempatan kepada executable dari virus/worms tersebut dijalankan disistem anda, tetapi seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa suatu virus/worms biasanya disebarkan melalui teknik sosial engineering, maupun memanfaatkan kelemahan dari sistem.
Program-program antivirus dipasaran biasanya bekerja dengan pendekatan melakukan blok terhadap program-program executable virus berdasarkan suatu pola virus yang disimpan dalam database antivirus (virus definition file), pendekatan ini biasanya kurang efektif, karena program virus/worms terus dikembangkan, dan biasanya program antivirus senantiasa ketinggalan satu langkah, misalnya anda bayangkan anda adalah korban pertama dari suatu program virus/worms baru, walaupun anda selalu rajin mengupdate antivirus anda, percuma saja, karena pola untuk virus tersebut belum dikenali.
Dewasa ini virus/worms lokal telah mengalami perkembangan yang pesat, dan biasanya belum tersedia removalnya dengan cepat, lagi pula virus/worms lokal tersebut biasanya menggunakan pendekatan yang cukup kasar, artinya begitu sistem anda terinfeksi akan melakukan blokir terhadap semua fungsi utility pada sistem anda yang kemungkinan dapat digunakan untuk menghentikan virus/worms tersebut (misalnya task manager, registry editor, command prompt, mengarahkan shell execute, mematikan sistem restore, mematikan process antivirus
yang dikenal, mamatikan process beberapa program utility seperti hijack this, process explorer).
Bagaimana membatasi file executable
Ada sebuah program yang namanya Trust-No-Exe didapat ditemukan di http://www.beyondlogic.org/solutions/trust-no-exe/trust-no-exe.htm, dimana merupakan suatu executable file filter yang dimasukan ke sistem operasi untuk membatasi executable file .exe .com .dll .drv .sys .dpl dll yang berada difolder diluar dari lokasi yang anda tentukan (secara default adalah c:\windows dan c:\program files)
Jika misalnya secara tidak sengaja anda menjalankan executable file diluar dari lokasi normalnya file executable file anda berada, maka akan tampil pesan sebagai berikut ini.
Permasalahannya adalah bagaimana kalau kita memiliki executable file yang harus dijalankan diluar dari lokasi default tersebut ? Untuk keperluan tersebut tersedia fasilitas untuk menambahkan daftar lokasi yang diberi akses terhadap executable file dengan mengaktifkannya dari Control Panel (catatan fasilitas ini hanya berlaku untuk Administrator, tanpa akses administrator, maka fasilitas ini tidak dapat diaktifkan).
Kesimpulan
Salah satu upaya pencegahan virus/worms komputer adalah dengan pembatasan executable file yang dapat dimungkinkan dengan menggunakan program Trust-No-Exe.
Catatan :
Penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerusakan dan kehilangan akibat dari penggunaan dokumen ini, untuk lebih pasti baca terlebih dahulu dokumentasi dari software yang dimaksud.
Read More..//